10 Fun Fact Tentang Sains Dan Teknologi Di Balik Pencetakan 3D
10 Fun Fact Tentang Sains Dan Teknologi Di Balik Pencetakan 3D
Transcript:
Languages:
Proses 3D printing atau pencetakan tiga dimensi pertama kali dikembangkan pada tahun 1983 oleh Charles Hull.
Teknologi 3D printing menggunakan bahan seperti plastik, logam, kertas, dan bahkan bahan biologis seperti sel hidup.
Proses 3D printing berbeda dengan teknologi cetak offset atau cetak sablon, karena mencetak objek secara lapisan demi lapisan.
Salah satu keuntungan dari teknologi 3D printing adalah kemampuan untuk membuat objek yang custom dan unik dengan mudah, bahkan satu per satu.
3D printing telah digunakan dalam berbagai industri, termasuk manufaktur, kedokteran, dan arsitektur.
3D printing juga digunakan dalam pembuatan prototipe, memungkinkan desainer untuk memeriksa dan menguji produk mereka sebelum produksi massal.
Teknologi 3D printing juga digunakan untuk membuat organ manusia, seperti hati atau ginjal, untuk digunakan dalam transplantasi.
3D printing juga memungkinkan pembuatan model matematika yang kompleks, seperti fractal dan bentuk geometri yang rumit.
Salah satu kelemahan teknologi 3D printing adalah bahwa objek yang dicetak cenderung memiliki struktur yang lebih rapuh dan kurang tahan lama dibandingkan dengan objek yang dibuat dengan cara konvensional.
Meskipun masih tergolong teknologi yang baru, 3D printing telah menjadi semakin terjangkau dan mudah digunakan oleh masyarakat umum, dengan banyaknya printer 3D yang tersedia di pasaran.