Sebagian besar pengembang aplikasi di Indonesia berusia muda, rata-rata usia 25-30 tahun.
Indonesia memiliki lebih dari 100.000 pengembang aplikasi yang tersebar di seluruh wilayah.
Aplikasi Gojek dan Tokopedia adalah dua aplikasi terpopuler yang dikembangkan di Indonesia.
Seiring berkembangnya teknologi, pengembangan aplikasi di Indonesia semakin berkembang pesat.
Perguruan tinggi di Indonesia banyak yang menawarkan program studi teknologi informasi, sehingga banyak lulusan yang tertarik mengembangkan aplikasi.
Di Indonesia, pengembangan aplikasi tidak hanya dilakukan oleh perusahaan besar, tetapi juga oleh individu atau startup kecil.
Salah satu tren pengembangan aplikasi di Indonesia adalah aplikasi yang berbasis pada kebutuhan masyarakat, seperti aplikasi transportasi online dan e-commerce.
Indonesia memiliki komunitas pengembang aplikasi yang aktif, seperti Indonesia Android Kejar dan JakartaJS.
Indonesia juga memiliki acara tahunan yang berkaitan dengan pengembangan aplikasi, seperti Startup Weekend Indonesia dan Code Margonda.
Pengembangan aplikasi di Indonesia juga didukung oleh pemerintah, seperti program 1000 Startup Digital dan inisiatif Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.