Gaya arsitektur tradisional Indonesia terinspirasi dari alam dan kepercayaan animisme.
Arsitektur Hindu-Buddha di Indonesia dipengaruhi oleh kebudayaan India dan memiliki ciri khas seperti candi dan stupa.
Gaya arsitektur Islam di Indonesia memiliki ciri khas seperti masjid dengan atap limas dan menara.
Arsitektur kolonial Belanda di Indonesia terlihat pada bangunan-bangunan tua dengan gaya Eropa, seperti gedung-gedung pemerintah dan rumah-rumah besar.
Arsitektur modern di Indonesia mulai berkembang pada era 1950-an dan 1960-an dengan pengaruh arsitektur internasional.
Arsitektur kontemporer di Indonesia saat ini menggabungkan elemen tradisional dan modern, dengan fokus pada keberlanjutan dan teknologi.
Gaya arsitektur Bali dikenal dengan atap alang-alang dan penggunaan batu alam untuk dinding dan lantai.
Gaya arsitektur Sunda khas Jawa Barat memiliki ciri khas seperti atap pelana dan penggunaan kayu sebagai material utama.
Arsitektur Toraja di Sulawesi Selatan terkenal dengan rumah tongkonan yang memiliki atap melengkung dan ukiran-ukiran detail.
Gaya arsitektur Minangkabau di Sumatera Barat memiliki ciri khas seperti atap genteng terbuka dan ornamen-ornamen yang rumit.