Gerakan hak sipil dimulai pada tahun 1950-an dan berlangsung hingga akhir 1960-an.
Gerakan hak sipil dimulai sebagai perjuangan melawan diskriminasi rasial terhadap orang Afrika-Amerika di Amerika Serikat.
Salah satu tokoh terkenal dalam gerakan hak sipil adalah Martin Luther King Jr., yang dikenal karena pidato terkenalnya "I Have a Dream".
Gerakan hak sipil juga melibatkan perjuangan untuk hak-hak sipil bagi kelompok minoritas lainnya, seperti orang Asia, orang Latin, dan orang pribumi.
Selama gerakan hak sipil, terjadi demonstrasi damai, boikot, dan protes yang bertujuan untuk menarik perhatian publik dan pemerintah.
Salah satu momen paling terkenal dalam gerakan hak sipil adalah maraton hak pilih Selma hingga Montgomery pada tahun 1965.
Gerakan hak sipil memicu perubahan sosial signifikan di Amerika Serikat, termasuk Undang-Undang Hak Sipil 1964 dan Undang-Undang Hak Pilih 1965.
Beberapa tokoh lain di gerakan hak sipil meliputi Rosa Parks, Malcolm X, dan Angela Davis.
Gerakan hak sipil juga mempengaruhi perjuangan hak asasi manusia di seluruh dunia, termasuk perjuangan anti-apartheid di Afrika Selatan.
Hari Martin Luther King Jr. di Amerika Serikat diadakan setiap tahun pada hari Senin ketiga bulan Januari untuk memperingati kontribusinya dalam gerakan hak sipil.