Kata "kriptografi" berasal dari bahasa Yunani "kryptós" yang berarti "tersembunyi" dan "graphein" yang berarti "menulis".
Pada zaman dahulu, metode kriptografi sering digunakan oleh militer untuk mengirim pesan rahasia ke pasukannya.
Enigma, mesin kriptografi yang digunakan oleh Nazi selama Perang Dunia II, dipecahkan oleh seorang ilmuwan matematika Polandia bernama Marian Rejewski.
Data encryption standar yang digunakan saat ini, Advanced Encryption Standard (AES), menggantikan metode kriptografi sebelumnya seperti Data Encryption Standard (DES) dan Triple DES.
RSA, salah satu algoritme kriptografi yang paling populer saat ini, dinamai dari ketiga penciptanya Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman.
Algoritme kriptografi simetris menggunakan kunci yang sama untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan, sedangkan algoritme kriptografi asimetris menggunakan kunci publik dan kunci pribadi.
Kriptografi modern juga digunakan dalam industri keuangan untuk melindungi transaksi online dan informasi keuangan sensitif.
Pada tahun 2010, seorang penjahat siber berhasil mencuri 25.000 Bitcoin senilai $500.000 dengan memanfaatkan celah keamanan pada sebuah situs web.
Kriptografi juga digunakan dalam aplikasi keamanan seperti VPN (Virtual Private Network) untuk melindungi data saat terhubung ke internet.
Kriptografi juga digunakan dalam protokol HTTPS untuk melindungi informasi pribadi pengguna saat browsing web.