Kata "kriptografi" berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu "kryptos" yang berarti tersembunyi dan "graphein" yang berarti menulis.
Kriptografi telah digunakan sejak zaman kuno oleh bangsa-bangsa seperti Mesir, Yunani, dan Romawi untuk menyandikan pesan rahasia.
Pada masa Perang Dunia II, kriptografi menjadi sangat penting dalam bidang militer dan diplomatik. Contohnya adalah kode Enigma yang digunakan oleh Jerman dan berhasil dipecahkan oleh Alan Turing dan timnya di Inggris.
Enkripsi dan dekripsi modern menggunakan algoritma matematis yang rumit dan dianggap sulit untuk dipecahkan oleh orang yang tidak berwenang.
Kriptografi juga digunakan dalam transaksi keuangan online seperti transaksi kartu kredit dan bitcoin.
Pada tahun 2017, hacker mencuri sekitar $143 juta dalam kriptokurensi dari platform pertukaran kriptokurensi NiceHash.
Teknologi blockchain, yang digunakan dalam kriptokurensi seperti bitcoin, adalah suatu cara untuk mengamankan data dan transaksi secara terdesentralisasi dan terenkripsi.
Pada tahun 2018, Facebook menghadapi skandal besar ketika ditemukan bahwa data pengguna jutaan orang diambil tanpa izin oleh perusahaan analisis data Cambridge Analytica.
Kriptografi juga digunakan dalam sistem keamanan pintar seperti kunci elektronik dan sistem pengamanan rumah pintar.
Seiring berkembangnya teknologi, kriptografi terus berkembang dan menjadi semakin penting dalam menjaga data dan privasi kita di era digital.