Konsep keberlanjutan lingkungan pertama kali muncul pada tahun 1987 melalui laporan Komisi Brundtland.
Hutan hujan Amazon adalah salah satu sumber oksigen terbesar di dunia dan menyimpan sekitar 10% dari keanekaragaman hayati di planet ini.
Sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan kantong plastik sekali pakai dapat membutuhkan waktu hingga 1.000 tahun untuk terurai di lautan.
Pemanasan global dapat mempengaruhi kesehatan manusia dengan meningkatkan risiko terkena infeksi saluran pernapasan dan alergi.
Penggunaan energi terbarukan seperti energi surya dan angin dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu mengatasi perubahan iklim.
Limbah elektronik atau e-waste dapat menjadi sumber polusi yang signifikan jika tidak didaur ulang dengan benar.
Tanaman hidroponik dapat tumbuh lebih cepat dan membutuhkan lebih sedikit air daripada tanaman yang ditanam di tanah.
Perubahan iklim dapat mempengaruhi produksi pangan global dan meningkatkan risiko kelaparan di seluruh dunia.
Keanekaragaman hayati dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan manfaat ekonomi melalui pariwisata dan obat-obatan.
Perusahaan besar seperti Apple dan Google telah memperkenalkan inisiatif keberlanjutan untuk mengurangi jejak karbon mereka dan meningkatkan efisiensi energi mereka.