Fantasi adalah genre sastra yang paling banyak dibaca di Indonesia.
Salah satu penulis fantasi Indonesia yang paling terkenal adalah Eka Kurniawan, penulis buku "Lelaki Harimau" dan "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas".
Banyak novel fantasi Indonesia yang mengambil inspirasi dari mitologi dan cerita rakyat Indonesia, seperti "Bumi Manusia" karya Pramoedya Ananta Toer yang mengambil latar belakang zaman kolonial.
Seiring dengan perkembangan teknologi, kini banyak penulis dan penerbit yang mengeluarkan novel fantasi dalam bentuk digital atau e-book.
Beberapa penerbit di Indonesia memiliki label khusus untuk menerbitkan karya-karya fantasi, seperti Noura Books dengan label Mizan Fantasy dan Gramedia Pustaka Utama dengan label Fantasious.
Indonesia juga memiliki komunitas pecinta fantasi yang aktif, seperti Indonesia Fantasi Book Club dan Komunitas Cerita Fantasi Indonesia.
Banyak kisah fantasi Indonesia yang mengambil latar belakang di dunia paralel atau dunia yang belum terjamah manusia, seperti "Negeri 5 Menara" karya Ahmad Fuadi yang mengambil latar belakang di daerah pegunungan.
Selain novel, fantasi Indonesia juga banyak diadaptasi menjadi film atau serial televisi, seperti "Gundala" yang diadaptasi dari komik karya Harya "Hasmi" Suraminata.
Beberapa penulis Indonesia juga menggabungkan unsur-unsur fantasi dengan genre lainnya, seperti "The Chronicles of Audy" karya Orizuka yang menggabungkan unsur fantasi dengan roman remaja.
Karya-karya fantasi Indonesia juga sering kali menampilkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya Indonesia dalam ceritanya.