Pakaian pertama yang dipakai manusia adalah kulit binatang yang dijahit dan dipakai sebagai pakaian pelindung pada zaman prasejarah.
Tren celana ketat untuk wanita pertama kali muncul pada abad ke-17 di Prancis dan hanya dipakai oleh kalangan bangsawan.
Pada tahun 1920-an, tren fashion bergeser ke model pakaian yang lebih longgar dan nyaman, seperti gaun pensil dan celana panjang.
Warna merah dianggap sebagai warna keberuntungan di China, sehingga warna ini seringkali dipakai pada pakaian pernikahan dan acara penting lainnya.
Pada tahun 1960-an, tren fashion hippie muncul dengan pakaian warna-warni, motif bunga, dan aksen tambahan seperti topi atau kacamata hitam.
Perkembangan teknologi memungkinkan pembuatan pakaian dengan bahan yang lebih ramah lingkungan, seperti serat bambu atau bahan daur ulang.
Busana tradisional Indonesia yang terkenal adalah batik, yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 2009.
Selain faktor mode, kenyamanan dan fungsionalitas juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan pakaian, terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup aktif atau berolahraga.
Fashion designer terkenal seperti Vera Wang, Christian Dior, dan Coco Chanel telah memberikan kontribusi besar dalam dunia fashion, menciptakan tren dan style yang ikonis.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren sustainable fashion atau fashion yang ramah lingkungan semakin populer, dengan semakin banyak perusahaan fashion yang fokus pada produksi pakaian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.