Pada era Victoria di Inggris, penggunaan korset sangat populer dan menjadi simbol status sosial yang tinggi bagi para wanita.
Pada abad ke-18, rambut panjang dan pakaian yang longgar menjadi tren fashion di Eropa.
Di era 1920-an, gaya flapper menjadi populer di Amerika Serikat dan Eropa. Gaya ini ditandai dengan rambut pendek, rok mini, dan pakaian yang longgar.
Di tahun 1960-an, gaya hippie menjadi tren fashion di Amerika Serikat dan Eropa. Gaya ini ditandai dengan pakaian longgar, bunga, dan gaya rambut yang acak-acakan.
Pada tahun 1980-an, gaya angkatan kerja menjadi tren fashion di Amerika Serikat dan Eropa. Gaya ini ditandai dengan pakaian berwarna terang, bahu yang lebar, dan celana panjang yang ketat.
Di era 1990-an, gaya grunge menjadi populer di Amerika Serikat dan Eropa. Gaya ini ditandai dengan pakaian yang longgar, sepatu boots, dan gaya rambut yang tidak teratur.
Pada tahun 2000-an, tren fashion ditandai dengan pakaian yang ketat dan celana jeans low-rise yang populer di kalangan remaja.
Saat ini, tren fashion ditandai dengan gaya minimalis dan pakaian yang nyaman. Gaya streetwear juga menjadi populer di kalangan anak muda.
Di beberapa negara, pakaian tradisional masih menjadi tren fashion yang populer.
Beberapa desainer fashion terkenal seperti Coco Chanel, Christian Dior, dan Gianni Versace telah menciptakan tren fashion yang ikonik dan bertahan lama dalam sejarah fashion.