Industri fast fashion Indonesia tumbuh pesat sejak tahun 1980-an.
Sebagian besar pakaian fast fashion diproduksi di daerah Tangerang, Banten.
Rata-rata orang Indonesia membeli pakaian baru setidaknya 4 kali dalam sebulan.
Industri fast fashion Indonesia telah menciptakan lapangan kerja bagi ribuan orang.
Sebagian besar bahan yang digunakan dalam produksi fast fashion di Indonesia berasal dari luar negeri.
Harga pakaian fast fashion di Indonesia sangat terjangkau, bahkan dibandingkan dengan harga di negara-negara lain.
Produksi fast fashion Indonesia sangat berdampak pada lingkungan, terutama dalam hal penggunaan bahan kimia dan limbah.
Industri fast fashion Indonesia juga berdampak pada keberlangsungan hidup komunitas lokal, terutama para petani yang kehilangan lahan pertanian mereka untuk keperluan industri.
Pakaian fast fashion di Indonesia seringkali tidak tahan lama dan cepat rusak, sehingga membuat konsumen harus membeli pakaian baru secara terus-menerus.
Konsumsi fast fashion di Indonesia meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kelas menengah yang semakin besar.