Pakaian tradisional Indonesia memiliki beragam jenis dan corak yang berbeda-beda di setiap daerahnya.
Sebelum masuknya agama Islam dan Kristen, pakaian tradisional Indonesia umumnya terbuat dari kain batik atau tenun.
Adat istiadat suku Dayak di Kalimantan Tengah memiliki pakaian tradisional yang unik, yaitu berupa pakaian yang terbuat dari kulit kayu yang diukir dan dihias dengan sulaman benang.
Pada masa Hindia Belanda, pakaian Eropa seperti jas dan celana panjang mulai banyak digunakan oleh kalangan elite Indonesia.
Pakaian adat Bali, seperti kebaya dan kain batik, memiliki warna-warna cerah dan motif yang rumit, melambangkan keindahan alam Bali.
Pakaian tradisional Jawa seperti kebaya dan batik memiliki filosofi yang mendalam, seperti lambang kebesaran dan kekuasaan.
Pada masa kerajaan, pakaian para raja dan ratu umumnya terbuat dari kain sutera yang dihiasi dengan berlian dan emas.
Pakaian tradisional Tionghoa Indonesia, seperti kebaya peranakan dan kain batik dengan motif naga dan phoenix, menggabungkan unsur budaya Tionghoa dan Indonesia.
Pakaian adat Minangkabau, seperti baju kurung dan kain songket, biasanya memiliki warna cerah dan motif yang bermakna filosofis.
Pada masa modern, pakaian tradisional Indonesia mulai dikombinasikan dengan desain modern, seperti kebaya dengan potongan modern dan kain batik dengan motif yang lebih abstrak dan minimalis.