Pengembangan etika medis dimulai pada abad ke-4 SM oleh Hippocrates, yang dikenal sebagai Bapak Kedokteran Modern.
Etika medis dan bioetika sering kali dibahas dalam konteks perdebatan kontroversial seperti aborsi, eutanasia, dan eksperimen medis pada manusia.
Etika medis meliputi prinsip-prinsip seperti otonomi pasien, keadilan, dan tidak merugikan.
Bioetika merupakan cabang dari etika yang berkaitan dengan masalah etis dalam ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
Dalam bioetika, terdapat prinsip-prinsip seperti penghormatan terhadap kebebasan individu, keadilan distributif, dan kewajiban untuk tidak merugikan.
Kode etik medis digunakan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk membimbing praktik mereka dan menjaga standar etis.
Prinsip konsentuasi informasi adalah prinsip yang umum digunakan dalam etika medis dan bioetika, yang memastikan bahwa pasien diberikan informasi yang cukup untuk membuat keputusan yang informasi.
Pengembangan teknologi medis seperti transplantasi organ, terapi gen, dan kloning manusia telah menimbulkan pertanyaan etis dan bioetis yang besar.
Terdapat banyak organisasi etis dan bioetik yang beroperasi di seluruh dunia untuk membantu mempromosikan dan mengembangkan praktik yang etis dan bertanggung jawab dalam ilmu dan teknologi medis.
Diskusi tentang masalah etis dan bioetis dalam kedokteran dan ilmu pengetahuan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial.