Narcolepsy adalah gangguan tidur yang jarang terjadi, hanya sekitar 1 dari 2.000 orang yang terkena gangguan ini di Indonesia.
Gejala utama dari narcolepsy adalah rasa kantuk yang sangat kuat dan sulit untuk dihindari, bahkan saat sedang melakukan aktivitas.
Selain rasa kantuk yang ekstrem, orang dengan narcolepsy juga dapat mengalami serangan tiba-tiba yang disebut sleep attacks, di mana mereka langsung tertidur tanpa sadar.
Orang dengan narcolepsy juga dapat mengalami sleep paralysis, ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara saat bangun tidur atau tertidur.
Sementara penyebab pasti dari narcolepsy belum diketahui, ada indikasi bahwa faktor genetik dapat memainkan peran dalam perkembangannya.
Narcolepsy dapat diobati dengan obat-obatan tertentu, seperti stimulan atau obat tidur.
Meskipun gangguan tidur ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, orang dengan narcolepsy dapat belajar untuk mengelola gejalanya dan menjalani kehidupan yang produktif.
Beberapa selebriti dan tokoh terkenal di dunia yang didiagnosis dengan narcolepsy termasuk Winston Churchill, Harriet Tubman, dan Jimmy Kimmel.
Ada organisasi dan kelompok dukungan di seluruh dunia yang didedikasikan untuk membantu orang dengan narcolepsy dan meningkatkan kesadaran tentang gangguan ini.
Narcolepsy dapat terjadi pada siapa saja, tidak peduli usia, jenis kelamin, atau latar belakang budaya mereka.