10 Fun Fact Tentang Teknologi Eksplorasi Luar Angkasa

Transcript:

Languages:

• Pada tahun 1976, Indonesia meluncurkan satelit pertamanya, Palapa A1, yang digunakan untuk menghubungkan telepon dan televisi antara pulau-pulau di Indonesia.
• Pada tahun 1983, Indonesia meluncurkan satelit Palapa B2 untuk meningkatkan layanan komunikasi di Indonesia.
• Pada tahun 2007, Indonesia meluncurkan satelit Telkom-2 untuk memperluas jangkauan layanan telekomunikasi di Indonesia.
• Indonesia memiliki program antariksanya sendiri, yaitu LAPAN-TUBSAT dan LAPAN-A3/ORARI, yang diluncurkan pada tahun 2007 dan 2015.
• Indonesia juga telah bekerja sama dengan negara-negara lain dalam program antariksa, seperti Program Asia Tenggara untuk Pengamatan Bumi Bersama (SEASAT) dan Program Pemantauan Lingkungan dan Kebakaran Hutan (FIREWATCH).
• Indonesia telah membangun beberapa fasilitas antariksa, termasuk Stasiun Bumi Palapa dan Stasiun Bumi Telkom-3S.
• Pada tahun 2018, Indonesia menjadi negara ke-104 yang bergabung dengan Konvensi Ruang Angkasa Perserikatan Bangsa-Bangsa.
• Indonesia telah mengirimkan astronot pertamanya, Dr. Pratiwi Sudarmono, ke luar angkasa pada tahun 1996 sebagai bagian dari misi Amerika Serikat.
• Ada beberapa universitas di Indonesia yang menawarkan program studi antariksa, seperti Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung.
• Indonesia juga memiliki organisasi antariksa independen, yaitu Yayasan Observatorium Lembang, yang membantu mempromosikan penelitian antariksa dan teknologi di Indonesia.