Pakaian bergaris pertama kali diperkenalkan oleh pelaut di abad ke-19 untuk membantu mereka terlihat lebih mudah di laut.
Garis-garis pada pakaian awalnya hanya terdiri dari warna merah dan putih, namun seiring waktu, variasi warna garis-garis mulai bermunculan.
Pada tahun 1917, pakaian bergaris menjadi sangat populer di Amerika Serikat setelah bintang film, Fatty Arbuckle, memakai pakaian bergaris dalam filmnya.
Pakaian bergaris dipercaya dapat memberikan kesan penampilan yang lebih tinggi, terutama jika garis-garisnya vertikal.
Saat ini, pakaian bergaris terinspirasi dari berbagai hal seperti hewan, alam, dan bahkan makanan.
Beberapa merek pakaian terkenal seperti Adidas, Nike, dan Tommy Hilfiger menggunakan garis-garis pada pakaian mereka sebagai ciri khas merek.
Pakaian bergaris juga digunakan dalam olahraga untuk membedakan tim yang bermain dan memudahkan pemain dan wasit untuk mengenali pemain.
Di beberapa budaya, pakaian bergaris adalah simbol status sosial tertentu, seperti di Skotlandia, di mana pakaian bergaris dikenakan oleh keluarga-keluarga bangsawan.
Pakaian bergaris juga sering digunakan pada acara-acara formal seperti pernikahan atau pesta koktail.
Meskipun pakaian bergaris sering dikaitkan dengan gaya nautikal, pakaian bergaris juga dapat digunakan untuk menciptakan tampilan yang kasual dan santai.