Pakaian pertama kali dibuat oleh manusia purba dari kulit binatang atau dedaunan.
Pada zaman Mesir kuno, wanita memakai pakaian transparan yang terbuat dari kain tipis karena mereka percaya bahwa dewa akan memberikan keberuntungan jika mereka menunjukkan kulit mereka.
Pada abad pertengahan, warna merah dianggap sebagai warna yang paling mewah dan hanya digunakan oleh keluarga kerajaan dan bangsawan.
Pada abad ke-18, pria memakai wig panjang dan ukuran sepatu wanita menjadi semakin besar karena dianggap sebagai tanda status sosial yang tinggi.
Pada abad ke-19, korset menjadi populer di kalangan wanita untuk menciptakan siluet ramping dan sempurna.
Pada tahun 1920-an, flapper dress menjadi tren mode dan wanita mulai mengenakan pakaian yang lebih nyaman dan praktis.
Selama Perang Dunia II, bahan-bahan seperti sutra dan wol menjadi langka sehingga pakaian dibuat dari bahan yang lebih murah seperti nilon dan rayon.
Pada tahun 1960-an, mini skirt menjadi tren mode dan menjadi simbol dari gerakan pembebasan wanita.
Pada tahun 1980-an, pakaian neon dan aksesori besar menjadi tren mode dan gaya punk juga menjadi populer.
Saat ini, mode berkelanjutan dan ramah lingkungan semakin populer dan banyak merek fashion mulai menggunakan bahan daur ulang untuk mengurangi dampak industri fashion pada lingkungan.