Arsitektur kuno Mesir memiliki karakteristik yang unik dan terkenal dengan piramida sebagai simbol kekuatan dan kebesaran.
Gereja-gereja di Eropa pada Abad Pertengahan memiliki bentuk dan desain yang unik, seperti kubah dan menara yang menjulang tinggi.
Arsitektur Barok pada abad ke-17 dan ke-18 banyak digunakan di beberapa negara Eropa dan memiliki ciri khas yang mencolok dengan penggunaan ornamen yang berlebihan.
Arsitektur Art Nouveau pada awal abad ke-20 memiliki karakteristik yang unik dengan bentuk-bentuk organik, seperti bunga dan daun.
Desain Interior Modern pada abad ke-20 berkembang pesat, dimana bentuk dan fungsi menjadi fokus utama, serta penggunaan material yang lebih praktis dan efisien.
Desain Bauhaus, yang berasal dari Jerman pada tahun 1919, memperkenalkan konsep desain yang bersifat fungsional dan minimalis.
Gaya Art Deco pada tahun 1920-an dan 1930-an banyak digunakan dalam desain arsitektur dan interior, dengan penggunaan material seperti marmer, kaca, dan logam.
Arsitektur Modernisme pada tahun 1930-an hingga 1960-an memiliki ciri khas yang menonjolkan bentuk dan fungsi, serta penggunaan material yang lebih ringan dan efisien.
Desain Postmodernisme pada tahun 1970-an menekankan pada penggunaan ornamen dan dekorasi yang lebih berlebihan dan beragam, serta penekanan pada identitas lokal.
Arsitektur Kontemporer pada saat ini banyak menggunakan teknologi canggih dan material yang ramah lingkungan, serta fokus pada desain yang bersifat inovatif dan kreatif.