Pada zaman kuno, dokter menggunakan bahan-bahan alami seperti daun, akar, dan tanaman untuk menyembuhkan penyakit.
Pada abad ke-19, penemuan stetoskop oleh Dr. Rene Laennec mempermudah diagnosis penyakit pernapasan.
Pada tahun 1928, penemuan antibiotik oleh Alexander Fleming mengubah dunia medis dengan memungkinkan pengobatan infeksi bakteri.
Pada 1953, James Watson dan Francis Crick menemukan struktur DNA, membuka jalan bagi penelitian genetik dan terapi genetik modern.
Pada 1960-an, teknologi pencitraan seperti CT scan dan MRI menjadi alat penting dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.
Pada 1978, Louise Brown menjadi bayi pertama yang lahir melalui fertilisasi in vitro (IVF), mengubah cara kita memandang infertilitas.
Pada 1981, penemuan virus HIV oleh Dr. Luc Montagnier dan Dr. Robert Gallo membuat penelitian AIDS menjadi fokus utama dunia medis.
Pada 1990, Proyek Genom Manusia dimulai, menghasilkan pemetaan sekuens lengkap genom manusia pada tahun 2003.
Pada 2000, robot bedah pertama, da Vinci Surgical System, dipasarkan, membawa revolusi dalam operasi minimal invasif.
Pada 2010-an, teknologi smartphone dan wearable health tracker memungkinkan pasien untuk memantau kesehatan mereka secara real-time dan berkolaborasi dengan dokter mereka untuk pengobatan yang lebih baik.