Kacamata telah digunakan sejak abad ke-13 di Cina, di mana lensa kaca telah difokuskan untuk membesarkan kecil tulisan.
Pada tahun 1430, ahli optik Italia, Filarete menggunakan lensa kaca untuk membesarkan tulist kecil dengan tujuan bersenang-senang.
Pada tahun 1452, ahli optik Italia, Salvino D'Armate menciptakan desain kacamata pertama dengan dua lensa berjajar.
Pada tahun 1629, Galileo Galilei membuat kacamata dengan lensa kaca untuk melihat bintang-bintang di langit malam.
Pada tahun 1830, ahli optik Inggris, Edward Scarlett menciptakan desain kacamata yang memiliki frame metal.
Pada tahun 1875, ahli optik Prancis, Jules Janssen membuat kacamata dengan lensa kaca yang dapat menangkap sinar ultra violet dan dapat menghasilkan gambar-gambar yang dapat diperbesar.
Pada tahun 1880, ahli optik Jerman, Adolf Fick menciptakan desain kacamata yang dapat digunakan untuk melihat gambar-gambar yang dapat diperbesar.
Pada tahun 1910, kacamata dengan lensa kaca yang dapat menangkap sinar ultra violet mulai digunakan untuk menghibur orang.
Pada tahun 1930, kacamata dengan lensa kaca yang dapat menangkap sinar ultra violet mulai digunakan untuk membuat film-film lucu.
Pada tahun 1940, kacamata dengan lensa kaca yang dapat menangkap sinar ultra violet mulai digunakan untuk menghibur orang dengan teknik efek khusus.