Energi nuklir dihasilkan dari reaksi nuklir di dalam inti atom, yang menghasilkan energi yang sangat besar.
Reaksi nuklir terjadi di dalam reaktor nuklir, yang dirancang dengan sangat hati-hati untuk memastikan keamanan dan keselamatan.
Uranium adalah bahan bakar yang paling umum digunakan dalam reaktor nuklir, dan dapat menghasilkan energi yang sangat besar jika digunakan dengan benar.
Meskipun reaktor nuklir menghasilkan limbah radioaktif, limbah tersebut dapat dikelola dengan aman dan efektif jika dilakukan dengan benar.
Reaktor nuklir tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, sehingga dapat dianggap sebagai sumber energi bersih.
Energi nuklir dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, pemanasan, dan bahkan untuk propulsi pesawat dan kapal.
Ada dua jenis reaktor nuklir, yaitu reaktor air ringan dan reaktor air berat, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Negara-negara seperti Prancis dan Amerika Serikat menghasilkan sebagian besar energi listrik mereka dari reaktor nuklir.
Reaktor nuklir dapat digunakan dalam aplikasi medis, seperti untuk mengobati kanker dan memproduksi isotop medis.
Meskipun banyak negara mengandalkan energi nuklir, ada juga kekhawatiran tentang potensi bencana nuklir dan kerusakan lingkungan yang dapat dihasilkan oleh radioaktivitas.