Waktu adalah konsep yang relatif, yang berarti bahwa waktu dapat berbeda di tempat yang berbeda di Indonesia.
Ada beberapa tempat di Indonesia di mana waktu dapat berbeda dengan waktu resmi, seperti di Pulau Morotai di Maluku Utara yang menggunakan waktu GMT+9.
Ada tradisi di beberapa daerah di Indonesia yang menganggap bahwa waktu berjalan mundur saat seseorang meninggal dunia.
Di beberapa daerah di Indonesia, orang percaya bahwa waktu dapat dilambatkan atau dipercepat oleh kekuatan gaib atau mistis.
Ada legenda Indonesia tentang seorang raja yang dikatakan telah melakukan perjalanan waktu ke masa depan dan kembali dengan membawa pengetahuan yang berharga.
Ada beberapa film dan serial televisi Indonesia yang mengangkat tema perjalanan waktu, seperti "Waktu yang Salah" dan "Ketika Cinta Bertasbih".
Beberapa peneliti Indonesia telah mengembangkan teori tentang bagaimana waktu dapat dipelajari dan dimanipulasi.
Ada beberapa festival di Indonesia yang mengangkat tema perjalanan waktu, seperti Festival Film Tempo di Jakarta.
Di beberapa tempat di Indonesia, seperti Bali, waktu juga dianggap sebagai bagian dari kosmologi dan memiliki kekuatan magis.
Beberapa orang Indonesia percaya bahwa perjalanan waktu akan menjadi mungkin di masa depan dan berharap dapat memanfaatkannya untuk mengubah masa lalu atau masa depan mereka.