Menurut teori relativitas Albert Einstein, waktu bisa dilengkapi atau diperpendek tergantung dari kecepatan relatif pengamat.
Dalam film Back to the Future, mobil DeLorean bisa berfungsi sebagai mesin waktu karena dilengkapi dengan Flux Capacitor.
Dalam cerita fiksi, mesin waktu sering kali digunakan untuk mengubah masa lalu dan menghasilkan efek kupu-kupu, seperti perubahan kecil yang bisa berdampak besar di masa depan.
Ada teori bahwa jika seseorang melakukan perjalanan waktu dan bertemu dengan dirinya sendiri, itu bisa menyebabkan paradoks waktu yang akan mengancam keselamatan alam semesta.
Menurut teori relativitas, jika seseorang melakukan perjalanan waktu ke masa lalu dan mengubah sesuatu, maka masa depan yang dihasilkan akan berbeda dengan yang seharusnya terjadi.
Ada beberapa teori tentang bagaimana mesin waktu bisa bekerja, termasuk melalui gerbang cacing, melalui lubang cacing, atau melalui manipulasi gravitasi.
Dalam film Avengers: Endgame, para pahlawan melakukan perjalanan waktu untuk mengembalikan batu-batu kekuatan yang diambil oleh Thanos dan mengubah masa lalu.
Dalam cerita fiksi, perjalanan waktu sering kali digunakan sebagai alat plot untuk mengungkapkan rahasia masa lalu karakter atau mengubah plot cerita secara dramatis.
Teori tentang perjalanan waktu sering kali menjadi topik yang menarik bagi ilmuwan dan penggemar fiksi ilmiah, meskipun belum ada bukti empiris yang menunjukkan bahwa perjalanan waktu memang memungkinkan.
Dalam novel The Time Machine karya H.G. Wells, karakter utama melakukan perjalanan waktu ke masa depan dan menemukan dunia yang sangat berbeda dari yang ia kenal, di mana manusia telah berevolusi menjadi dua kelompok yang berbeda secara drastis.