Sebelum revolusi industri, kebanyakan orang hidup secara berkelompok dan bergantung pada alam untuk bertahan hidup.
Pada tahun 1850, hanya ada sekitar 1 miliar manusia di seluruh dunia, tetapi saat ini populasi manusia telah mencapai 7,9 miliar.
Pada tahun 1950-an, industri petrokimia mengalami pertumbuhan yang pesat, memicu peningkatan emisi gas rumah kaca dan polusi di udara dan air.
Pada tahun 1962, buku "Silent Spring" karya Rachel Carson diterbitkan, yang membantu memicu gerakan lingkungan modern.
Pada tahun 1970, AS memperingati Hari Bumi pertama kali, yang kemudian diadopsi oleh negara-negara lain di seluruh dunia.
Pada tahun 1987, Protokol Montreal ditandatangani untuk mengurangi penggunaan bahan kimia yang merusak lapisan ozon.
Pada tahun 1992, Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan diadakan di Rio de Janeiro, Brasil, yang membahas perubahan iklim dan keberlanjutan.
Pada tahun 2005, Protokol Kyoto ditandatangani untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di seluruh dunia.
Pada tahun 2015, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyetujui Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, yang menekankan pentingnya keberlanjutan dan perlindungan lingkungan.
Saat ini, banyak organisasi dan individu di seluruh dunia berjuang untuk mengurangi pengaruh manusia terhadap lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan untuk generasi mendatang.