Perubahan iklim telah terjadi selama lebih dari 4 miliar tahun sejak bumi terbentuk.
Satu-satunya sumber energi utama untuk perubahan iklim adalah matahari.
Selama zaman es terakhir, sekitar 20.000 tahun yang lalu, permukaan laut turun sekitar 120 meter dikarenakan gletser yang mencair dan mengalir ke laut.
Peningkatan emisi gas rumah kaca yang berasal dari aktivitas manusia telah meningkatkan suhu rata-rata global sebesar 1 derajat Celsius dalam kurun waktu 100 tahun terakhir.
Perubahan iklim telah mempengaruhi pola cuaca di seluruh dunia, termasuk meningkatnya intensitas badai dan kekeringan.
Pada tahun 2015, 195 negara setuju untuk menandatangani perjanjian Paris yang bertujuan untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat Celsius dari tingkat pra-industri.
Sebagian besar emisi gas rumah kaca berasal dari kegiatan pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam.
Peningkatan suhu air laut telah menyebabkan bleaching karang dan kematian terumbu karang di seluruh dunia.
Kepadatan es di kutub utara telah menurun sekitar 13,3% per dekade sejak 1979.
Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, tindakan mitigasi lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim termasuk pengembangan energi terbarukan, penghematan energi, dan penerapan teknologi hijau.