Komunisme pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1920-an oleh para intelektual dan aktivis sosialis.
Partai Komunis Indonesia (PKI) didirikan pada tahun 1920 dan menjadi partai politik terbesar di Indonesia pada tahun 1960-an.
Pada tahun 1965, pemerintah Indonesia melakukan operasi militer untuk menggulingkan PKI dan membunuh ratusan ribu orang yang diduga terlibat dalam gerakan komunis.
Meskipun PKI dilarang oleh pemerintah Indonesia, tetapi masih ada kelompok-kelompok kecil yang mengidentifikasi diri mereka sebagai komunis di Indonesia.
Salah satu tokoh terkenal dalam sejarah komunisme Indonesia adalah Tan Malaka, seorang revolusioner dan intelektual yang aktif pada awal abad ke-20.
Sebelum menjadi presiden Indonesia, Sukarno adalah seorang pemimpin nasionalis dan juga didukung oleh PKI.
Selama periode Orde Baru (1966-1998), pemerintah Indonesia melarang segala bentuk kegiatan yang terkait dengan komunisme dan menyensor buku-buku yang dianggap mengandung ideologi tersebut.
Meskipun demikian, beberapa seniman dan penulis Indonesia seperti Pramoedya Ananta Toer dan Denny JA memiliki pandangan yang kritis terhadap pemerintah dan menyuarakan dukungan mereka terhadap ideologi komunis.
Pada tahun 2016, pemerintah Indonesia melarang organisasi Front Pembela Islam (FPI) karena dianggap sebagai ancaman terhadap negara dan karena diduga memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok yang mempromosikan ideologi komunis.
Meskipun komunisme tidak lagi menjadi ideologi yang populer di Indonesia, namun masih ada kelompok-kelompok yang mencoba memperjuangkan prinsip-prinsip komunisme dan sosialisme di Indonesia.