10 Fakta Menarik Tentang Musik Elektronik Dan Budaya DJ
10 Fakta Menarik Tentang Musik Elektronik Dan Budaya DJ
Transcript:
Languages:
Electronic music pertama kali muncul pada tahun 1950-an di Amerika Serikat dan Eropa, dan berkembang pesat di tahun 1980-an.
DJ adalah singkatan dari disk jockey, yang awalnya merujuk pada seseorang yang memutar lagu di radio atau klub malam.
Istilah "remix" pertama kali digunakan dalam dunia musik elektronik pada tahun 1970-an, dan mengacu pada pengeditan ulang lagu dengan menambahkan efek suara.
Pada awalnya, musik elektronik dianggap sebagai genre musik underground yang hanya diminati oleh sekelompok kecil orang, namun kemudian berkembang menjadi fenomena global yang populer.
Salah satu kontribusi besar dalam perkembangan musik elektronik adalah penemuan synthesizer, instrumen elektronik yang dapat memproduksi berbagai jenis suara.
Berbeda dengan musik konvensional, musik elektronik memiliki banyak subgenre, seperti techno, house, trance, drum and bass, dan banyak lagi.
DJ terkenal seperti David Guetta, Calvin Harris, dan Tiësto sering memainkan musik elektronik di klub malam dan festival musik, dan menjadi superstar global di dunia musik.
Dalam budaya DJ, "drop" adalah momen ketika lagu mencapai puncaknya dan beat drop, sering disertai dengan efek suara yang dramatis.
Seiring dengan kemajuan teknologi, DJ sekarang dapat menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras yang kompleks untuk menciptakan musik elektronik dan melakukan penampilan langsung.
Electronic Dance Music (EDM) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan genre musik elektronik yang populer saat ini, yang sering dimainkan di festival musik dan klub malam di seluruh dunia.