10 Fun Fact Tentang Aktivisme Dan Advokasi Lingkungan
10 Fun Fact Tentang Aktivisme Dan Advokasi Lingkungan
Transcript:
Languages:
Aktivisme lingkungan dimulai pada abad ke-19 sebagai respons terhadap dampak industri pada lingkungan alam.
Pada tahun 1962, Rachel Carson menerbitkan buku "Silent Spring" yang membahas efek negatif pestisida pada lingkungan dan kesehatan manusia, dan menjadi pemicu gerakan lingkungan modern.
Greenpeace didirikan pada tahun 1971 oleh sekelompok aktivis yang khawatir akan uji coba nuklir Amerika Serikat di Alaska.
Pada tahun 1987, negara-negara dunia menandatangani Protokol Montreal yang bertujuan untuk melindungi lapisan ozon di atmosfer.
Pada tahun 1997, protokol Kyoto disepakati oleh negara-negara dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim.
Pada tahun 2015, 193 negara menandatangani Persetujuan Paris untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempercepat adaptasi terhadap perubahan iklim.
Aktivis lingkungan Greta Thunberg memulai aksinya sendiri di Stockholm pada usia 15 tahun, dan sekarang dikenal sebagai pemimpin gerakan global untuk perubahan iklim.
Beberapa aktivis lingkungan telah memenangkan hadiah Nobel, termasuk Wangari Maathai dari Kenya dan Al Gore dari Amerika Serikat.
Gerakan Zero Waste bertujuan untuk mengurangi limbah dan mempromosikan penggunaan kembali dan daur ulang.
Pada tahun 2020, pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan polusi udara dan air di seluruh dunia, mengilhami harapan bahwa perubahan dapat dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan negatif manusia.