Dr. Florence Sabin merupakan wanita pertama yang mengajar di Johns Hopkins School of Medicine.
Dr. Charles Mayo, salah satu pendiri Mayo Clinic, juga merupakan seorang ahli bedah paru-paru.
Dr. James Hildreth, seorang pulmonolog dan ahli imunologi, juga merupakan presiden dan CEO Meharry Medical College.
Dr. Arthur Hill Hassall adalah salah satu dokter pertama yang mengidentifikasi asap rokok sebagai penyebab kanker paru-paru.
Dr. Alvan Barach, seorang pulmonolog dan profesor di Columbia University, memperkenalkan ventilasi tekanan positif kontinyu (CPAP) untuk pengobatan apnea tidur.
Dr. William Osler, seorang dokter terkenal pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, juga merupakan seorang ahli penyakit paru-paru.
Dr. Henry Heimlich, pencipta teknik Heimlich untuk menyelamatkan seseorang yang tersedak, juga merupakan seorang ahli paru-paru.
Dr. Sydney Ringer, seorang dokter dan ahli farmakologi Inggris, menemukan solusi Ringer yang digunakan dalam terapi cairan intravena yang digunakan dalam perawatan pasien paru-paru.
Dr. John B. West, seorang pulmonolog dan profesor emeritus di University of California, San Diego, menulis buku teks terkemuka dalam ilmu paru-paru, "Respiratory Physiology: The Essentials".
Dr. Peter J. Barnes, seorang profesor di Imperial College London, adalah salah satu pengembang terapi bronkodilator untuk pengobatan asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).