Pada abad ke-18, pria dan wanita di Eropa mengenakan wig yang sangat besar sebagai bagian dari gaya hidup mewah mereka.
Di Mesir Kuno, hanya bangsawan yang diizinkan mengenakan pakaian yang terbuat dari serat kapas halus.
Pada abad ke-19, korset sangat populer di kalangan wanita di Eropa dan Amerika Serikat, namun sering kali menyebabkan kerusakan tulang dan organ dalam tubuh.
Jeans pertama kali dibuat untuk para petani di Amerika Serikat pada abad ke-19.
Pada awal abad ke-20, pakaian untuk wanita menjadi lebih nyaman dan praktis, karena banyak wanita mulai bekerja di luar rumah.
Selama Perang Dunia II, pakaian wanita menjadi lebih sederhana dan fungsional, karena bahan dan tenaga kerja terbatas.
Pada tahun 1980-an, gaya "power dressing" menjadi populer di kalangan wanita, dengan pakaian yang terinspirasi oleh pakaian pria seperti blazer dan celana panjang.
Pada tahun 1990-an, pakaian grunge dan streetwear menjadi populer di kalangan anak muda, dengan celana jeans longgar dan kaos band menjadi pilihan yang umum.
Saat ini, banyak perancang busana memperhatikan dampak lingkungan dari produksi pakaian, dan semakin banyak yang beralih ke bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan seperti kapas organik dan daur ulang bahan-bahan lainnya.