Pada tahun 1853, Edwin Holmes menciptakan sistem alarm kebakaran pertama yang dipasang di sebuah bangunan komersial di Amerika Serikat.
Di AS, sekitar 2,5 juta rumah dijarah setiap tahun.
Kejahatan rumah tangga paling sering terjadi antara pukul 10 pagi hingga 3 sore.
Menurut survei, rumah yang memiliki sistem keamanan cenderung lebih aman dari yang tidak memiliki. Sekitar 60% pencuri akan melewatkan rumah yang memiliki sistem keamanan.
Kamera pengintai atau CCTV sangat membantu dalam mengidentifikasi pencuri atau pelaku kejahatan lainnya. Sekitar 67% pencuri yang tertangkap berkat CCTV.
Ada berbagai jenis sistem keamanan rumah yang tersedia, termasuk sistem keamanan yang terhubung ke pusat pemantauan, kunci pintu elektronik, dan sensor gerak.
Sistem keamanan rumah yang terhubung ke pusat pemantauan dapat memberikan notifikasi ke pihak berwenang jika terjadi peristiwa yang mencurigakan.
Sistem keamanan pintu elektronik memungkinkan pemilik rumah untuk membuka pintu dengan kode atau kunci kartu.
Ada juga sensor gerak yang dapat dipasang di dalam atau di luar rumah untuk mendeteksi gerakan yang mencurigakan.
Selain keamanan, sistem keamanan rumah juga dapat membantu mengontrol suhu dan pencahayaan rumah dengan menggunakan aplikasi pada smartphone.