Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Sosial, pada tahun 2020 terdapat sekitar 4.300 orang yang menjadi tunawisma di Jakarta.
Menurut penelitian, sekitar 25% tunawisma di Amerika Serikat memiliki akses internet dan smartphone.
Di beberapa negara, seperti Jepang dan Norwegia, tunawisma sering kali memilih untuk tidur di kafe internet yang buka 24 jam daripada di jalanan.
Pada tahun 2018, seorang tunawisma di London menjadi viral karena memiliki suara yang indah saat menyanyikan lagu operatic di stasiun kereta bawah tanah.
Beberapa kota di seluruh dunia telah mengadopsi program "Beli Satu, Beri Satu" di mana setiap kali seseorang membeli makanan atau minuman, mereka juga memberikan yang sama kepada seorang tunawisma.
Pada tahun 2019, seorang tunawisma di Australia menjadi viral karena membuat sebuah catatan untuk meminta maaf karena telah mencuri makanan dari supermarket.
Di Amerika Serikat, sekitar 20% tunawisma adalah veteran militer yang mengalami trauma pasca-perang.
Beberapa organisasi nirlaba di seluruh dunia menyediakan akses ke shower dan layanan cuci pakaian bagi tunawisma.
Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa sekitar 25% tunawisma memiliki hewan peliharaan.
Beberapa kota di seluruh dunia telah membuka tempat tidur darurat yang disediakan oleh gereja-gereja dan organisasi nirlaba untuk membantu tunawisma selama musim dingin.