In vitro fertilization (IVF) adalah teknik reproduksi assistive yang pertama kali berhasil pada tahun 1978.
Pada IVF, sel telur dan sperma dikumpulkan dari pasangan atau donor dan dibuahi di luar tubuh manusia, dalam sebuah lab.
Setelah proses pembuahan, embrio yang terbentuk akan ditanam pada rahim pasangan atau ibu pengganti.
Ada beberapa alasan mengapa pasangan memilih IVF, seperti masalah kesuburan, kelainan genetik, atau risiko tinggi memiliki anak dengan penyakit genetik.
Dalam satu siklus IVF, pasangan dapat menghasilkan beberapa embrio, dan mereka dapat disimpan untuk digunakan di masa depan.
IVF tidak selalu berhasil pada percobaan pertama. Rata-rata, pasangan perlu mencoba IVF sekitar tiga kali sebelum berhasil memiliki anak.
IVF dapat digunakan sebagai metode pengujian genetik, di mana embrio dites untuk kelainan genetik sebelum ditanam pada rahim.
IVF juga dapat digunakan untuk membantu pasangan lesbian atau gay memiliki anak biologis.
IVF juga dapat digunakan untuk menyimpan telur atau sperma pasangan yang akan menjalani pengobatan yang dapat mempengaruhi kesuburan mereka di masa depan.
Karena biaya dan prosedurnya yang rumit, IVF tidak tersedia untuk semua pasangan yang mengalami masalah kesuburan.