Pasukan penjaga perdamaian biasanya terdiri dari personel dari berbagai negara.
Tugas utama pasukan penjaga perdamaian adalah memastikan perdamaian dan keamanan di wilayah konflik.
Pasukan penjaga perdamaian sering kali dilengkapi dengan senjata, namun mereka hanya boleh menggunakan senjata sebagai tindakan terakhir.
Selama 70 tahun terakhir, lebih dari 70 misi penjaga perdamaian telah dilakukan di seluruh dunia.
Pasukan penjaga perdamaian juga membantu dalam distribusi bantuan kemanusiaan dan membantu masyarakat lokal dalam membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat konflik.
Tugas pasukan penjaga perdamaian dapat berlangsung selama beberapa tahun, bahkan hingga beberapa dekade.
Anggota pasukan penjaga perdamaian sering kali mendapatkan pengalaman internasional yang berharga dan dapat memperkaya karir mereka di masa depan.
Pasukan penjaga perdamaian juga menangani konflik yang berkaitan dengan kejahatan seksual dan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.
Beberapa negara, seperti Norwegia dan Indonesia, terkenal karena kontribusi mereka dalam pasukan penjaga perdamaian.
Pasukan penjaga perdamaian juga dihadapkan pada risiko dan tantangan yang tinggi, termasuk serangan dari kelompok bersenjata dan kondisi lingkungan yang sulit.