Tari Tap Dance pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1930-an oleh seorang pelawak bernama Wim Kan.
Tap Dance awalnya merupakan jenis tarian yang hanya dipentaskan oleh pria, namun seiring berjalannya waktu, wanita juga mulai tertarik dan mempelajari teknik dasar Tap Dance.
Tap Dance memiliki sejarah yang panjang dan berasal dari tradisi tarian Afrika dan Irlandia.
Tap Dance sering dipentaskan dengan musik jazz atau blues, namun juga bisa dipadukan dengan musik pop atau rock.
Teknik dasar Tap Dance meliputi shuffle, flap, ball change, dan time step.
Tap Dance membutuhkan sepatu khusus yang memiliki tap plate di bagian bawahnya untuk menghasilkan suara ketukan dalam tarian.
Salah satu penari Tap Dance terkenal di Indonesia adalah Edo Kondologit, yang sering tampil di acara televisi dan festival tari.
Tap Dance juga menjadi bagian dari seni pertunjukan Broadway di Amerika Serikat sejak awal abad ke-20.
Tari Tap Dance sering dijadikan sebagai salah satu kategori lomba dalam festival tari nasional maupun internasional.
Selain sebagai hiburan, Tap Dance juga bisa dijadikan sebagai olahraga yang baik untuk melatih keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot kaki.