Origami berasal dari Jepang dan kata "ori" berarti melipat, sedangkan "kami" berarti kertas.
Permainan melipat kertas ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada masa penjajahan Jepang.
Sebelumnya, seni melipat kertas telah dikenal di Cina sejak sekitar 105 Masehi.
Awalnya, origami hanya dilakukan oleh kalangan bangsawan dan dianggap sebagai hiburan yang eksklusif.
Namun, kemudian origami menjadi populer di kalangan masyarakat umum dan menjadi kegiatan yang sangat disukai oleh anak-anak.
Pada tahun 1950-an, origami mulai diajarkan di sekolah-sekolah sebagai salah satu bentuk seni dan kerajinan tangan.
Indonesia juga memiliki seni melipat kertas tradisional yang disebut "oye" atau "ong-oye".
Oye adalah seni melipat kertas yang unik karena melibatkan teknik lipatan yang sangat rumit, termasuk lipatan tiga dimensi.
Oye banyak digunakan dalam upacara adat, seperti pernikahan dan khitanan.
Saat ini, origami menjadi semakin populer di Indonesia, dengan banyaknya komunitas origami yang terbentuk dan banyaknya acara origami yang diadakan di berbagai kota.