Meskipun teknologi cetak sudah digunakan sejak zaman kuno, pencetakan buku pertama kali dicetak menggunakan tinta dan blok kayu di Cina pada abad ke-9.
Meskipun teknologi cetak sudah digunakan sejak zaman kuno, pencetakan buku pertama kali dicetak menggunakan tinta dan blok kayu di Cina pada abad ke-9.
Johannes Gutenberg adalah penemu mesin cetak modern pertama pada abad ke-15, yang memudahkan pencetakan massal buku.
Sebelum mesin cetak modern, buku-buku harus dicetak secara manual dan memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Nama 'typography' berasal dari bahasa Yunani 'typos' yang berarti cetakan atau tanda.
Pada awalnya, buku-buku dicetak dalam bahasa Latin, sehingga hanya orang-orang yang menguasai bahasa tersebut yang dapat membacanya.
Pada abad ke-19, mesin cetak lithografi ditemukan, yang memungkinkan gambar dan teks dicetak pada permukaan datar.
Pada tahun 1440, Gutenberg mencetak Alkitab pertama yang terdiri dari 1.286 halaman.
Cetak biru adalah istilah yang berasal dari mesin cetak, yang mengacu pada cetakan dalam warna biru yang digunakan untuk mempersiapkan cetakan utama.
Pada abad ke-20, teknologi cetak telah berkembang pesat, termasuk mesin cetak offset dan digital.
Pada tahun 1969, mesin cetak pertama yang dapat mencetak warna dicetak oleh Xerox.
