Wabah Black Death terjadi pada abad ke-14 dan menewaskan sekitar 75-200 juta orang di seluruh dunia.
Wabah ini pertama kali muncul di Tiongkok pada tahun 1334 dan menyebar ke Eropa melalui perdagangan laut.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Yersinia pestis yang dibawa oleh tikus dan lalat.
Gejala-gejala Black Death termasuk demam, muntah, diare, ruam, dan pembengkakan pada kelenjar getah bening.
Orang yang terinfeksi Black Death seringkali meninggal dalam waktu satu minggu setelah munculnya gejala.
Wabah ini membuat populasi Eropa menurun sekitar 30-60% dan mengubah struktur sosial dan ekonomi di seluruh dunia.
Para dokter pada masa itu percaya bahwa penyakit ini disebabkan oleh udara yang kotor atau dosa-dosa manusia.
Beberapa orang mencoba untuk menyembuhkan penyakit ini dengan cara minum ramuan yang terbuat dari emas atau mandi dalam air yang dicampur dengan bunga-bunga.
Wabah Black Death menjadi inspirasi bagi seniman seperti William Shakespeare dan Edgar Allan Poe.
Meskipun masih ada kasus Yersinia pestis yang terdeteksi di seluruh dunia, antibiotik modern membuat wabah Black Death menjadi kejadian yang jarang terjadi di zaman modern.