Istilah "gigs" atau "konser" pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1980-an.
Gelaran konser pertama di Indonesia diselenggarakan pada tahun 1960-an oleh grup musik Koes Plus.
Gedung Kesenian Jakarta merupakan gedung pertama yang didirikan khusus untuk pertunjukan musik di Indonesia pada tahun 1918.
Dulu, konser-konser musik di Indonesia seringkali diadakan di gelanggang olahraga atau lapangan terbuka karena minimnya tempat konser.
Saat ini, Jakarta menjadi kota dengan jumlah tempat konser terbanyak di Indonesia.
Istilah "underground" dalam dunia musik merujuk pada scene musik yang berada di luar mainstream atau tidak terlalu populer.
Ada banyak gedung bioskop yang diubah menjadi tempat konser di Indonesia, seperti Istana Plaza di Bandung dan Taman Ismail Marzuki di Jakarta.
Konser musik di Indonesia umumnya diisi oleh grup musik lokal, namun semakin banyak musisi internasional yang tampil di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Acara musik yang diselenggarakan di Indonesia melibatkan banyak profesi, seperti sound engineer, lighting designer, dan stage manager.
Beberapa tempat konser di Indonesia memiliki desain yang unik, seperti The Pallas di Jakarta yang didesain seperti kapal laut dan The Trans Resort Bali yang memiliki panggung di atas kolam renang.