Energi nuklir dihasilkan dari reaksi fusi dan fisi nuklir yang terjadi di dalam inti atom.
Pembangkit listrik nuklir merupakan salah satu sumber energi terbesar di dunia.
Uranium adalah bahan bakar yang paling umum digunakan dalam pembangkit listrik nuklir.
Pembangkit listrik nuklir tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Teknologi nuklir juga digunakan dalam bidang medis untuk diagnosa dan pengobatan penyakit.
Bahan bakar nuklir memiliki kepadatan energi yang sangat tinggi, sehingga jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi yang sama lebih sedikit dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Pembangkit listrik nuklir memiliki masa hidup yang panjang, sehingga dapat menghasilkan energi selama beberapa dekade.
Meskipun reaktor nuklir memiliki potensi untuk mengalami kecelakaan, namun teknologi nuklir telah berkembang pesat untuk meningkatkan keselamatan.
Negara-negara seperti Prancis dan Korea Selatan mengandalkan pembangkit listrik nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Reaktor nuklir juga digunakan sebagai sumber daya listrik di pesawat ruang angkasa.