Menurut tradisi Indonesia, telinga yang berlobang menandakan kecantikan dan kepribadian yang baik.
Di beberapa daerah di Indonesia, seperti Bali dan Nusa Tenggara Timur, orang-orang masih memakai tindik pada hidung atau telinga sebagai bagian dari budaya mereka.
Pada zaman dahulu, tindik di telinga digunakan sebagai tanda status sosial, semakin banyak lubang yang dimiliki maka semakin tinggi status sosialnya.
Tidak hanya telinga, tindik di bagian tubuh lain seperti hidung, bibir, dan alis juga semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Sebagian besar tempat tindik di Indonesia mengikuti standar kesehatan yang ketat untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan.
Meskipun begitu, masih banyak orang yang memilih untuk tindik di tempat yang tidak resmi atau menggunakan peralatan yang tidak steril, yang dapat menyebabkan infeksi dan masalah kesehatan lainnya.
Beberapa orang Indonesia percaya bahwa tindik pada titik tertentu di telinga dapat membantu mengurangi sakit kepala dan migrain.
Beberapa jenis tindik seperti tindik helix dan tragus semakin populer di kalangan anak muda Indonesia.
Ada beberapa mitos dan kepercayaan yang berkaitan dengan tindik di Indonesia, seperti bahwa tindik pada bagian tubuh tertentu dapat membantu mengusir roh jahat atau memberikan kekuatan mistis bagi pemakainya.
Beberapa selebriti dan tokoh publik Indonesia juga terkenal dengan tindik mereka, seperti penyanyi Raisa yang memiliki beberapa tindik di telinga dan hidung.