Kutukan Firaun merupakan sebuah kepercayaan bahwa siapapun yang mengganggu maupun merusak makam para Firaun akan mengalami bencana dan kematian.
Kutukan Firaun pertama kali muncul pada abad ke-20 setelah beberapa orang yang terlibat dalam ekspedisi arkeologi ke Mesir meninggal secara misterius.
Salah satu yang paling terkenal adalah kutukan yang dikaitkan dengan makam Tutankhamun, dimana sejumlah orang yang terlibat dalam ekspedisi arkeologi meninggal dalam waktu yang singkat setelah membuka makam tersebut.
Meskipun ada kepercayaan tentang kutukan Firaun, para ilmuwan modern tidak percaya bahwa kutukan tersebut benar-benar ada.
Sebaliknya, kematian orang-orang yang terlibat dalam ekspedisi arkeologi kemungkinan besar disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi atau penyakit yang menyebar.
Penjaga makam Firaun sering kali diberi tugas yang sangat berat dan mungkin mengalami kondisi yang buruk karena pekerjaan mereka.
Salah satu kutukan Firaun yang terkenal adalah kutukan yang dikaitkan dengan Ratu Nefertiti, dimana ia dikatakan akan menyebabkan kematian bagi siapa saja yang mengganggu makamnya.
Beberapa orang percaya bahwa kutukan Firaun masih ada hingga saat ini dan terus mempengaruhi kehidupan manusia.
Meskipun demikian, kutukan Firaun tidak mempengaruhi keinginan banyak orang untuk mempelajari sejarah Mesir kuno dan mengunjungi situs-situs arkeologi yang ada di sana.
Saat ini, kutukan Firaun lebih dianggap sebagai legenda atau cerita mistis yang menarik untuk dibahas dan dieksplorasi.