10 Fakta Menarik Tentang Sejarah Dan Dampak Gerakan Hak LGBTQ+
10 Fakta Menarik Tentang Sejarah Dan Dampak Gerakan Hak LGBTQ+
Transcript:
Languages:
Gerakan hak LGBTQ+ dimulai pada akhir abad ke-19 di Eropa.
Pada 1897, Magnus Hirschfeld mendirikan Institut untuk Ilmu Seksual di Berlin, salah satu organisasi pertama yang memperjuangkan hak-hak LGBTQ+.
Pada 1969, kerusuhan Stonewall terjadi di New York City, menjadi titik awal gerakan hak LGBTQ+ di Amerika Serikat.
Pada 1978, Gilbert Baker merancang bendera pelangi sebagai simbol gerakan hak LGBTQ+.
Pada 1993, Presiden Bill Clinton menandatangani Undang-Undang Don't Ask, Don't Tell, yang melarang anggota militer Amerika Serikat untuk secara terbuka menyatakan orientasi seksual mereka.
Pada 2001, Belanda menjadi negara pertama di dunia yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
Pada 2010, Argentina menjadi negara pertama di Amerika Selatan yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
Pada 2015, Mahkamah Agung Amerika Serikat memutuskan bahwa pernikahan sesama jenis harus diakui secara nasional.
Pada 2019, Taiwan menjadi negara Asia pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
Meskipun masih banyak yang harus dilakukan untuk memperjuangkan hak LGBTQ+, terdapat banyak kemajuan yang telah dicapai dalam beberapa dekade terakhir.