Jalan Sutera atau Silk Road adalah jalur perdagangan antara Asia dan Eropa yang berlangsung selama lebih dari 2000 tahun.
Jalan Sutera memulai sejarahnya pada tahun 206 SM, saat Dinasti Han di Tiongkok mulai membuka jalur perdagangan dengan Asia Tengah dan Barat.
Nama "Jalan Sutera" berasal dari perdagangan sutra yang merupakan salah satu komoditas utama yang diperdagangkan.
Selain sutra, komoditas lain yang diperdagangkan melalui Jalan Sutera termasuk rempah-rempah, teh, kuda, batu mulia, dan barang-barang mewah lainnya.
Perdagangan melalui Jalan Sutera membawa kekayaan dan kemajuan ke banyak kota-kota di sepanjang jalur tersebut, seperti Samarkand, Bukhara, dan Kashgar.
Jalan Sutera juga menjadi jalur penting bagi penyebaran agama, budaya, dan teknologi, seperti agama Buddha, Islam, dan kertas yang ditemukan oleh Dinasti Han.
Kehadiran Jalan Sutera juga memungkinkan percampuran antara budaya Timur dan Barat, dan menghasilkan seni dan arsitektur yang unik, seperti Masjid Id Kah di Kashgar.
Jalan Sutera juga menjadi jalur penting bagi misi perdagangan dan diplomatik. Salah satu misi diplomatik terkenal adalah misi Zhang Qian ke Asia Tengah pada abad ke-2 SM.
Jalan Sutera menjadi penting selama Abad Pertengahan, tetapi akhirnya menjadi tidak terpakai setelah penemuan rute laut baru pada abad ke-15.
Pada tahun 2014, Jalan Sutera dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, mengakui pentingnya jalur perdagangan ini dalam sejarah dunia.