10 Fun Fact Tentang Imunolog Terkenal

Transcript:

Languages:

• James Allison adalah seorang ahli imunologi yang memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 2018 karena penemuan terobosan dalam pengobatan kanker.
• Emil von Behring dikenal sebagai "Bapak Imunologi Modern" karena penemuan serum antibodi yang efektif dalam melawan penyakit difteri pada tahun 1890.
• Jacques Miller adalah seorang ilmuwan Australia yang menemukan bahwa timus merupakan organ penting dalam sistem kekebalan tubuh pada tahun 1960-an.
• Jonas Salk mengembangkan vaksin polio pertama pada tahun 1955, yang membantu mengurangi jumlah kasus polio secara signifikan di seluruh dunia.
• Peter Doherty adalah seorang ahli imunologi Australia yang memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1996 karena penelitiannya tentang bagaimana sel-sel kekebalan tubuh mengenali dan melawan virus.
• Jules Hoffmann adalah seorang ahli biologi molekuler Prancis yang memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 2011 karena penelitiannya tentang bagaimana serangga melawan infeksi.
• Charles Janeway Jr. adalah seorang ahli imunologi Amerika yang mengembangkan teori tentang bagaimana sistem kekebalan tubuh mendeteksi dan merespons pada patogen pada tahun 1989.
• Polly Matzinger adalah seorang ahli imunologi Amerika yang mengembangkan teori "bahaya" tentang sistem kekebalan tubuh pada tahun 1994, yang menyatakan bahwa sistem kekebalan tubuh merespons pada segala sesuatu yang dianggap sebagai ancaman terhadap tubuh, bukan hanya pada patogen.
• Baruj Benacerraf adalah seorang ahli imunologi Venezuela-Amerika yang memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1980 karena penelitiannya tentang bagaimana genetika memengaruhi respon kekebalan tubuh pada patogen.
• César Milstein adalah seorang ahli biokimia Argentina-Britania yang memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1984 karena penemuan teknik untuk menghasilkan antibodi monoklonal, yang telah digunakan dalam pengobatan kanker dan penyakit autoimun.