Animasi tradisional Indonesia telah ada sejak zaman prasejarah, dengan gambar-gambar pada batu dan dinding gua sebagai contoh awal dari animasi.
Salah satu bentuk animasi tradisional Indonesia adalah wayang kulit, di mana boneka kulit digunakan untuk menceritakan cerita-cerita epik dengan gerakan-gerakan yang halus dan indah.
Animasi tradisional Indonesia juga termasuk jenis animasi 2D, seperti kartun-kartun Indonesia yang populer seperti Si Unyil dan Upin & Ipin.
Salah satu tokoh animasi Indonesia yang terkenal adalah Si Juki, karakter komik yang kemudian diadaptasi menjadi animasi dengan gaya yang khas dan lucu.
Animasi tradisional Indonesia telah diakui secara internasional, dengan film animasi Indonesia seperti The Secret of the Lost Kingdom dan Battle of Surabaya yang mendapat penghargaan di festival-festival film internasional.
Warna-warna cerah dan terang adalah ciri khas dari animasi tradisional Indonesia, yang sering kali mengambil tema-tema yang ceria dan optimis.
Salah satu teknik animasi tradisional Indonesia yang paling terkenal adalah rotoscoping, di mana gambar-gambar diambil dari rekaman film dan kemudian digambar ulang untuk menciptakan animasi.
Animasi tradisional Indonesia sering kali memasukkan unsur-unsur budaya lokal, seperti musik dan tarian tradisional, dan menceritakan kisah-kisah yang terinspirasi dari mitologi dan legenda Indonesia.
Animasi tradisional Indonesia dapat ditemukan dalam berbagai bentuk media, termasuk film, televisi, dan video game.
Animasi tradisional Indonesia terus berkembang dan menjadi semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia dan dunia internasional, memberikan kesempatan bagi para animator Indonesia untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.
