Urban legends biasanya diceritakan dari mulut ke mulut dan seringkali tidak memiliki sumber yang jelas.
Urban legends dapat berupa cerita horor, cerita lucu, atau cerita yang menakutkan.
Urban legends seringkali didasarkan pada kejadian nyata, namun seringkali diromantisir atau dilebih-lebihkan.
Urban legends dapat menyebar dengan cepat di era digital melalui media sosial atau pesan berantai.
Beberapa urban legends yang terkenal di Indonesia antara lain kisah hantu kuntilanak, pocong, dan genderuwo.
Urban legends dapat mempengaruhi perilaku seseorang, misalnya ketika seseorang takut untuk berjalan sendirian di tempat yang dianggap angker.
Urban legends dapat menjadi bagian dari budaya populer, seperti kisah tentang sosok si Manis Jembatan Ancol di Jakarta.
Urban legends seringkali dijadikan sebagai bahan untuk membuat film horor atau cerita fiksi lainnya.
Urban legends dapat mengikuti perkembangan zaman, seperti kisah tentang penampakan hantu di lift atau di gedung bertingkat tinggi yang semakin relevan di era modern.
Urban legends dapat menjadi sarana untuk menghibur atau memberikan hiburan kepada orang lain, seperti ketika seseorang bercerita tentang pengalaman seram yang dialaminya.