Energi angin telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu, terutama untuk menggerakkan kapal dan kincir air.
Pembangkit listrik tenaga angin pertama kali dibangun di Skotlandia pada tahun 1887.
Turbin angin modern dapat menghasilkan energi hingga 8 megawatt, cukup untuk memasok listrik pada sekitar 2.000 rumah.
Kincir angin terbesar di dunia berada di Texas, Amerika Serikat dengan diameter mencapai 164 meter.
Pembangkit listrik tenaga angin di Denmark mampu memenuhi hampir setengah kebutuhan listrik negara tersebut.
Turbin angin dapat menghasilkan energi tanpa mengeluarkan gas rumah kaca atau polusi lainnya.
Teknologi energi angin terus berkembang, termasuk penggunaan turbin angin terapung di laut yang dapat memaksimalkan potensi energi angin.
Beberapa negara seperti Jerman, Denmark, dan Belanda telah berhasil mencapai target energi terbarukan sebesar 20% dari total produksi energi mereka dengan bantuan energi angin.
Dalam beberapa kasus, turbin angin dapat membantu mengurangi biaya listrik bagi masyarakat setempat.
Energi angin dianggap sebagai salah satu bentuk energi terbarukan yang paling efisien dan ramah lingkungan.