Jejak karbon adalah jumlah total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh individu, keluarga, atau organisasi.
Konsumsi listrik dari sumber bahan bakar fosil adalah salah satu penyebab utama jejak karbon di Indonesia.
Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia, yang dapat menyebabkan peningkatan jejak karbon karena deforestasi.
Transportasi juga merupakan faktor utama dalam menghasilkan jejak karbon di Indonesia, terutama melalui penggunaan kendaraan bermotor.
Peningkatan populasi dan urbanisasi dapat menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca.
Penggunaan plastik sekali pakai menyebabkan peningkatan jejak karbon karena produksi dan pembuangan limbahnya yang tidak ramah lingkungan.
Pertanian dan peternakan juga dapat menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca melalui penggunaan pupuk dan metana dari sapi.
Pemanasan global dapat menyebabkan peningkatan suhu dan cuaca ekstrem di Indonesia, yang dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati dan kesehatan manusia.
Indonesia memiliki potensi besar untuk mengurangi jejak karbon melalui pengembangan energi terbarukan seperti energi surya dan angin.
Perubahan perilaku konsumen dan kesadaran akan dampak lingkungan dapat membantu mengurangi jejak karbon di Indonesia.