Ekspresionisme adalah gerakan seni rupa yang muncul di Eropa pada awal abad ke-20 dan kemudian menyebar ke Asia.
Gerakan ekspresionisme di Indonesia diawali pada tahun 1930-an dan berkembang pesat hingga 1950-an.
Pada gerakan ekspresionisme di Indonesia, seniman sering menggunakan warna-warna cerah dan kontras yang kuat untuk mengekspresikan emosi yang kuat.
Salah satu tokoh terkemuka dalam gerakan ekspresionisme di Indonesia adalah Affandi, yang terkenal dengan lukisan-lukisannya yang dramatis dan enerjik.
Lukisan-lukisan ekspresionis Indonesia sering menggambarkan tema-tema sosial dan politik yang kontroversial, seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan ketidakmerataan.
Gerakan ekspresionisme juga mempengaruhi seni rupa lainnya di Indonesia, seperti seni grafis, patung, dan seni instalasi.
Beberapa seniman ekspresionis Indonesia terkenal lainnya adalah Sudjojono, Barli Sasmitawinata, dan Hendra Gunawan.
Gerakan ekspresionisme di Indonesia juga berdampak pada perkembangan seni rupa di negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Filipina.
Lukisan-lukisan ekspresionis Indonesia sering ditampilkan dalam pameran seni di seluruh dunia dan menjadi koleksi berharga di museum-museum internasional.
Gerakan ekspresionisme di Indonesia telah memainkan peran penting dalam mengekspresikan identitas dan identitas budaya Indonesia melalui seni rupa.