Era Klasik (sekitar abad ke-9 hingga abad ke-16) merupakan masa keemasan musik Jawa dan Bali dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat.
Era Melayu (abah ke-16 hingga abad ke-19) merupakan era di mana musik Melayu mulai berkembang di Indonesia dengan pengaruh dari Arab dan India.
Era Keroncong (akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20) merupakan masa di mana musik keroncong mulai populer di Indonesia dengan pengaruh dari Portugis.
Era Dangdut (tahun 1960-an hingga sekarang) merupakan era di mana musik dangdut, yang berasal dari campuran musik Melayu, India, dan Arab, menjadi musik populer di Indonesia.
Pada masa kolonial Belanda, musik keroncong menjadi populer di kalangan masyarakat Indo atau keturunan Belanda-Indonesia.
Pada masa penjajahan Jepang, musik Jepang dan lagu-lagu patriotik Indonesia menjadi populer.
Musik gamelan Jawa dan Bali memiliki banyak jenis alat musik tradisional yang terbuat dari logam, kayu, dan kulit.
Musik tradisional Minangkabau, seperti talempong dan saluang, memiliki unsur improvisasi yang sangat kuat.
Musik tradisional Sunda, seperti angklung dan degung, memiliki alat musik yang terbuat dari bambu.
Lagu-lagu daerah Indonesia, seperti "Rasa Sayange" dari Maluku dan "Es Lilin" dari Sunda, sering dinyanyikan pada acara-acara perayaan nasional.